6.29.2014

IDE-IDE SEDEKAH

Bookmark and Share


“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai:tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 261)

"Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR. Ahmad)

“Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Karena sedekah memerlukan inisiatif yang kreatif, berikut adalah beberapa ide sedekah yang bisa kita lakukan kapan saja tentunya, apalagi di bulan Ramadhan:

1. Belilah mushaf (Al-quran) letakkan di salah satu masjid, dan bayangkan berapa pahala yang akan kamu dapatkan pada setiap huruf yang mereka mau membacanya.

2. Atau jika ada waktu luang, ajak anak-anak, adik, kakak dan teman-teman membagikan kurma dan air mineral di pinggir jalan raya, berikan pada penumpang angkot yang mungkin tidak sempat berbuka di rumah.

3. Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu, sedikit untuk disumbangkan untuk berbuka bersama anak yatim, dhuafa, para penghuni panti jompo, penjara atau saudara kita yang terabaikan.

4. Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja.

5. Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukkan uang receh 3-5 ribu ke dalamnya, jika sudah genap 1 bulan, buka kotak itu, dan besedekahlah dengan uang tersebut. Ini juga bisa dilakukan tiap bulannya.

6. Letakkan meja kecil di depan pagar rumah atau di pinggir jalan yang biasa orang berlalu lalang, letakkan di atasnya air mineral dan kue-kue untuk berbuka. Beri tulisan "silahkan ambil gratis untuk berbuka".

7. Belilah beberapa kursi, kemudian letakkan di dalam masjid. Supaya mendapat pahala setiap orang yang ingin memakainya saat sholat (sering didapati di masjid-masjid Arab Mekah dan Madinah).

8. Belilah beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid. Agar para jamaah dapat menggunakannya saat akan berwudhu. Dan anda akan menikmati pahala dari setiap orang yang memakainya.

9. Letakkanlah di jendela kamarmu segelas air atau makanan untuk burung-burung kecil yang datang hinggap disana.

10. Jika kamu mengisi bensin, kemudian datang petugasnya ingin mengembalikan uang receh sisa bensin, tanyakan apakah dia muslim? Jika ia, biarkan sisa uang itu untuknya sebagai bentuk sedekah, jika bukan seorang muslim, tetap berikan dengan niatan semoga dia cinta kepada agama Islam dan masuk ke dalamnya.

11. Lemparkanlah senyum kepada orang yang kamu temui, berilah salam kepada orang yang duduk, dan bertuturlah dengan ucapan yang baik karena semuanya adalah sedekah.

12. Berikanlah kabar gembira kepada setiap muslim, terkhusus kepada mereka-mereka yang sedang di timpa kesedihan, dengan senyuman dan ucapan doamu yang tulus.

13. Termasuk Sholat Dhuha juga adalah sedekah, sedekah terhadap ruas sendi pada tubuh manusia. Bentuk nikmat syukur terhadap tubuh yang telah melakukan aktivitas, maka sedekahnya adalah sholat dhuha.

”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Maka setiap ucapan (Subhanallah) sedekah, dan tiap ucapan (Alhamdulillah) sedekah, dan tiap ucapan (La ilaha ilallaah) sedekah dan tiap ucapan (Allahu Akbar) sedekah, dan menganjurkan kebaikan dan mencegah dari munkar adalah sedekah, dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha.” (HR. Muslim)

”Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS Al Baqarah, 2: 274)

“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu amal sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat bagi manusia, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim).

“Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR Bukhari).

Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersedekah.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Mari bersedekah, minimal salah-satunya atau sedekah yang lainnya ada yang kita lakukan, dan semoga kita semua diberikan oleh Allah SWT pahala karenanya, aamiin..

Semoga bermanfaat,
Baarokallaahu fiikum

[+/-] Klik Selengkapnya

6.11.2014

Memaafkan Ketika Mampu Membalas

Bookmark and Share

”Ada tiga hal yang apabila dilakukan akan dilindungi Allah dalam pemeliharaanNya, ditaburi rahmatNya dan dimasukkanNya kedalam surgaNya yaitu: Apabila diberi ia berterima kasih, apabila berkuasa ia suka memaafkan, dan apabila marah ia menahan diri (tidak jadi marah).” (HR. Hakim dan ibnu hibban dari Ibnu abbas dalam Min Akhlaqin Nabi)

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang dapat menahan luapan amarahnya, sedang ia mampu melampiaskannya, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat dihadapan semua makhluk dan mempersilahkannya untuk memilih bidadari yang ia kehendaki." (HR. Ahmad)

Disaat engkau memberikan maaf kepada saudaramu yang telah merobek perasaanmu, menggugat iman di dadamu, menghancurkan hatimu disaat itulah engkau berada ditahap yang paling tinggi di dalam sejarah kehidupanmu sebagai manusia.

Dapat kita simpulkan bahwa memaafkan orang yang menyakiti kita ketika kita dapat melakukan pembalasan adalah satu perbuatan yang sangat baik dan tinggi nilainya disisi Allah.

Sebuah cerita dalam Perang Uhud Rasulullah SAW mendapat luka pada muka dan juga patah beberapa buah giginya. berkatalah salah seorang sahabatnya, ”Cobalah Tuan doakan agar mereka celaka.” Rasulullah menjawab, ”Aku sekali-kali tidak diutus untuk melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat. Lalu beliau menengadahkan tangannya kepada Allah Yang Maha Mulia dan berdoa, ”Allahummaghfir liqaumi fa innahum la ya’ lamun, ”Ya Allah ampunikah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.” Rasulullah tidak berniat membalas dendam, tapi malah memaafkan mereka dan kemudian dengan rasa kasih sayang beliau mendoakan agar mereka diberi ampunan Allah, karena dianggapnya mereka masih belum tahu tujuan ajakan baik yang dilakukannya.

Ada sebuah cerita lagi tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: Hari Ini, Sahabat Terbaikku Menampar Pipiki. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah Oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: Hari Ini, Sahabat Terbaikku Menyelamatkan Nyawaku. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?” Temannya sambil tersenyum menjawab, ”Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin Maaf datang menghembus dan menghapuskan tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak mudah hilang ditiup angin.

Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dan dihayati. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah persahabatan hanya kerana sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sakit hati lebih mudah untuk diingat berbanding begitu banyak kebaikan yang dilakukan. Mungkin ini memang sebagian dari sifat buruk diri kita. Bukankah sudah menjadi kebiasaan sifat manusia untuk membalas dendam? Maka biasanya bila kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia juga menginginkan kita merasakan sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Boleh jadi juga sakit hati kita karena kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Oleh karena itu, kita akan mudah tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.

Namun demikian, orang yang bijak akan selalu menerapkan dalam dirinya dalam hatinya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. Walaupun ini sangat berat untuk dilakukan. tapi kembali dari itu semua mari kita berkaca kepada akhlak panutan kita Rasulullah SAW. Mari kita menyerahkan sakit itu kepada Allah – yang begitu jelas dan pasti mengetahui. Seperti Rasulullah yang mendoakan kebaikan buat orang yang telah menyakiti dan memusuhi beliau. “Ya Allah, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Ya Allah, ampuni kesalahan-kesalahan saudara-saudara kami yang pernah menyakiti hati kami karena mereka tidak mengetahuinya."

Ada beberapa potongan Ayat dalam Surat Al-Quran tentang perbuatan maaf:
"Ambillah jalan maaf, dan ajaklah dengan cara yang lemah lembut dan berpalinglah dari orang orang yang jahil."(QS. Al A'raf: 199)

"... dan orang-orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan yang suka memaafkan orang lain dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik."(QS. Ali Imran: 134)

"Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan yang seimbang dengannya. Barangsiapa yang memaafkan dan berlaku damai, pahalanya ada di tangan Allah."(Q.S As Syuraa: 40)

"Dan hendaklah mereka suka memaafkan dan mengampuni. Apakah kalian tidak suka Allah mengampuni kalian?" (QS. An Nuur: 22)


Ya Allah… Karuniakanlah kami sifat pemaaf, pengampun dan lapang dada. Ya Allah… Jadikanlah kami orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan orang yang suka memaafkan orang lain. Amin Allahuma Amin.

Sumber:
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

[+/-] Klik Selengkapnya

6.01.2014

PILIHLAH CALON PRESIDEN

Bookmark and Share

Menyampaikan nasihat ustad:

Jokowi adalah muslim, terlepas dari kadar keislaman dan pemahamannya terhadap Islam, dia punya kelebihan. Kelebihannya sudah sering diumbar oleh para pendukungnya di berbagai media. Semoga Allah Ta’ala memberikannya balasan yang setimpal.

Prabowo juga seorang muslim, terlepas dari kadar keislaman dan pemahamannya terhadap Islam, dia juga punya kelebihan. Kelebihannya pun juga sering diberitakan para pendukungnya di berbagi media. Semoga Allah Ta’ala memberikannya balasan yang setimpal.

Janganlah kelebihan kedua orang ini membuat masing-masing pendukung buta mata, mati akal, dan kerasnya hati, sampai membela keduanya secara membabi buta dan serampangan, hingga mendudukannya sekelas nabi.

Jokowi adalah seorang manusia, maka dia punya banyak kekurangan dan kesalahan. Sebagaimana kekurangannya itu disebarkan oleh lawan-lawannya juga melalui berbagai media. Semoga Allah Ta’ala mengampuninya atas kekurangan dan kesalahannya itu, dan mau menerima taubatnya jika dia bertaubat, karena ampunan-Nya begitu luas.

Prabowo juga seorang manusia, maka dia punya banyak kekurangan dan kesalahan. Sebagaimana kekurangannya itu juga disebarkan oleh lawan-lawannya melalui berbagai media. Semoga Allah Ta’ala mengampuninya juga, dan mau menerima taubatnya jika dia bertaubat, karena ampunan-Nya begitu luas.

Janganlah kekurangan dan kesalahan kedua orang ini membuat lahirnya mata kebencian dari pendukung masing-masing, lalu olok-olok, caci maki, serapah, dan fitnah, sampai mereka menjadikan lawannya sekelas setan.

Pujilah yang perlu dipuji, dan kultus bukanlah pujian…
Kritiklah yang perlu dikritik, dan fitnah bukanlah kritikan…

Pilihlah salah satu di antara mereka berdua, bukan karena benci dan cinta buta kepada pribadi, tapi karena ingin membangun negeri Indonesia, bumi Allah, bumi kaum muslimin.

Kita harus memilih salah satunya, karena tidak mungkin memilih keduanya sekaligus, tidak mungkin pula membiarkan keduanya sekaligus.

Ketika kita memilih A, bukan karena membenci dan memusuhi B, bukan pula karena B tidak cakap dan tidak mampu.

Ketika kita tidak memilih B, bukan karena A lebih jago, cakap dan mampu dibanding B. Karena selama keduanya masih “Capres” maka keduanya sama-sama belum teruji kemampuannya sebagai Presiden. Namanya juga calon, belum ngapa-ngapain, baru rencana dan impian.

Ketahuilah, cinta secara ekstrem itu buruk, dan benci secara ekstrem juga zhalim. Posisikanlah kedua Capres ini sebagai manusia biasa. Bukan malaikat, nabi, apalagi Rabb semesta alam. Tapi jangan pula posisikan mereka seperti setan yang jahat.

Bagi seorang muslim, Al-Quran dan As-Sunnah adalah panduan, kapan pun dan di mana pun, dan dalam hal apa pun. Keduanya adalah pegangan hidup yang telah bergaransi anti sesat dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Pilihlah Capres yang lebih kecil keburukannya, ketika kita tahu semuanya memiliki keburukan. Sesuai kaidah irtikab akhafu dhararain (menjalankan kerusakan yang lebih ringan di antara dua kerusakan).

Pilihlah Capres yang lebih berpihak dan mengajak kepada shirathal mustaqim, Islam, dan Al-Quran, yang semakin membuat kita dekat dengan Allah Ta’ala, bukan justru semakin jauh dari Allah Ta’ala dan agama, hura-hura dan maksiat, ketika kita mengetahui bahwa kedua Capres ini pasti memiliki goal setting dalam hidup mereka. Sesuai firman-Nya, “Inna Haadzal Quran Yahdi Lillati Hiya Aqwam,” (Sesungguhnya Al-Quran memberikan petunjuk ke jalan yang lebih lurus) [QS Al-Israa : 9].

Pilihlah Capres yang lebih dicintai ulama dan dekat dengannya, mereka pun juga mencintai ulama dan menjadikan ulama sebagai tempat bertanya. Bukan hanya ketika kampanye saja, bukan pula sowan kepada musuh-musuh agama, ketika kita tahu bahwa ulama lebih paham tentang standar baik dan buruk, benar dan salah, dibanding orang kebanyakan. Sesuai firman-Nya, “Fas’aluu Ahlaz Zikri Inkuntum Laa Ta’amun,” (Bertanyalah kepada ulama jika kalian tidak mengetahui) [QS An-Nahl : 43]. Juga sabda nabi, “Al-mar’u ‘Alad Diini Khaliilih,” (Keadaan agama seseorang tergantung siapa kekasihnya).

Pilihlah Capres yang di sekelilingnya berkumpul ahlul khair (pelaku kebaikan), bukan ahlul ma’shiyah (pelaku maksiat), ahlut thaa’ah (taat) bukan ahlul hawa (penyembah hawa nafsu). Sesuai sabda nabi, “Al Arwaahu Junuudun Mujannadah,” (Sesungguhnya jiwa-jiwa itu akan berkomunitas dengan orang yang setipe dengannya).

Pilihlah Capres yang track record-nya jujur bukan pendusta. Karena nabi bersabda, “‘Alaikum Bish Shidqi Inna Shidqa Yahdi Ilal Birr Wal Birru Yahdi Ilal Jannah,” (Hendaknya kamu jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga) [HR. Bukhari].

Pilihlah Capres yang track record-nya bukan pendusta, karena berdusta adalah penyakit jiwa yang sulit sembuhnya. Ketika sudah terbiasa berdusta, maka korbannya bukan lagi satu manusia tapi satu negeri. Karena nabi bersabda, “Wa Iyyakum Wal Kadzib, Innal Kadziba Yahdi Ilal Fujuur Wal Fujuur Yahdi Ilan Naar,” (Takutlah kamu terhadap dusta, karena dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa kepada neraka) [HR. Bukhari].

Pilihlah Capres yang mampu menjaga amanah bukan mengkhianatinya. Karena Allah Ta’ala berfirman, “Yaa Ayyuhalladzina Amanuu Awfuu Bil ‘Uquud,” (Wahai orang-orang beriman penuhilah janji-janji kalian) [QS Al-Maidah : 1]. Firman-Nya juga, “Laa Takhuunullah wa Rasuul wa Takhuunuu Amanaatikum wa Antum Ta’lamun,” (Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan mengkhianati amanah yang ada pada kalian dan kalian sendiri tahu hal itu) [QS Al-Anfal : 27-28].

Pilihlah Capres yang mampu bekerja secara genuine bukan dibesar-besarkan, dan puja puji oleh media semata, sebab kita memilih Presiden bukan aktor sandiwara.

Pilihlah capres yang kuat dan pemberani, itu modal untuk keselamatan negaramu dari serangan asing, dan modal perlindungan untuk rakyatnya.

Selamat memilih!! Semoga Allah Ta’ala memberkahi.

Oleh : Ust. Farid Numan Hasan
Sumber : Salah satu grup Whatsapp

[+/-] Klik Selengkapnya

4.27.2014

PEMENANG KEHIDUPAN

Bookmark and Share

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut.

Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.
Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, "Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?"
Sahabatnya menjawab, "Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain".

"Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali", bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.
"Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri".

Sahabat Luar Biasa.
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi.
Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi.
Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.

Coba renungkan.
Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain?
Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu?
Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.

PEMENANG KEHIDUPAN:
Adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat sekalipun.

[+/-] Klik Selengkapnya

4.23.2014

BAHAGIA ITU PILIHAN

Bookmark and Share

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari. Memanggil taksi, dan naik.

Selamat pagi Pak, "katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu. "Pagi yang cerah bukan?" sambungnya sambil tersenyum, lalu bersenandung kecil.

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, ia melajukan taksinya. Sesampainya di tempat tujuan. Pemuda itu membayar dengan selembar 20 ribuan, untuk argo yang hampir 15 ribu.

"Kembaliannya buat bapak saja, selamat bekerja Pak" kata pemuda dengan senyum.
"Terima kasih" jawab Pak sopir taksi dengan penuh syukur.

"Wah, aku bisa sarapan dulu nih" Pikir sopir taksi itu.
Dan ia pun menuju ke sebuah warung.

"Biasa Pak?" tanya si mbok warung.
"Iya biasa. Nasi sayur. Tapi. Pagi ini tambahkan sepotong ayam" Jawab Pak sopir dengan tersenyum

Dan, ketika membayar nasi, di tambahkannya seribu rupiah, "Buat jajan anaknya si mbok" begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat ke sekolah dengan senyum lebih lebar. Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini. Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah cerita bisa berlanjut. Bergulir, seperti bola salju.

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman-teman si anak...
keluarga mereka...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja di sekitar kita...
Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??

Bisa menerima itu adalah berkah...
Tapi bisa memberi adalah anugerah....

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat orang lain bahagia dengan keberadaan kita...
Sahabat yang bijak, ayo selalu berbagi, walaupun itu hanya sebuah senyum :)

[+/-] Klik Selengkapnya

Design by Chandra Nugraha.
Copyleft®2010 by ube17 || supported by andra-ulatbulu